Keris

Thursday, February 14, 2008

Keris Lurus Dapur Tilam Upih Pamor Udan Mas Tiban Tangguh Tuban

Keris Lurus
Dapur : Tilam Upih
Pamor : Udan Mas
Tangguh : Tuban
Wrangka : Gayaman Jogja
Bahan Wrangka : Kayu Timoho
Pendok : Bunton Jogja
Mendak : Meniran
Deder : Gaya Jogja

Tilam Upih, dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur. Diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur tilam Upih. Ini menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketenteraman dan kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.

Sedangkan Pamor ini dinamakan UDAN MAS TIBAN. Ini karena terlihat dari penerapan pamor yang seperti tidak direncanakan sebelumnya oleh si mPu. Berbeda dengan kebanyakan Udan Mas Rekan yang bulatannya sangat rapi dan teratur, Udan Mas Tiban ini bulatannya kurang begitu teratur tetapi masih tersusun dalam pola 2-1-2. Pada tahun 1930-an, yang dimaksud dengan pamor Udan Mas adalah Pamor Udan Mas Tiban yang pembuatannya tidak direncanakan oleh sang mPu (bukan pamor rekan). Ini dikarenakan pamor Udan Mas yang rekan dicurigai sebagai pamor buatan (rekan). Tetapi toh juga banyak keris pamor udan mas rekan yang juga merupakan pembawaan dari jaman dahulu.

Oleh banyak kalangan, keris dengan Pamor Udan Mas dianggap memiliki tuah untuk memudahkan pemiliknya mendapatkan rejeki. Dengan rejeki yang cukup, diharapkan seseorang bisa membina rumah tangga dan keluarga lebih baik dan sejahtera.

   
posted by Mas One at 5:17 AM 0 comments

PAMOR KERIS

PAMOR PAMOR YANG HAMPIR SAMA.

Ada beberapa jenis pamor yang bentuknya hampir sama dan sering dikacaukan orang penamaannya. Yang paling sering dikacaukan adalah pamor Wos Wutah, Pulo Tirto dan Pendaringan Kebak.

Pamor Pulo Tirto memang mirip sekali dengan Wos Wutah, bedanya pada Pulo Tirto motif gumpalannya terpisah satu sama lainnya dalam jarak cukup jauh sekitar 2 samai 3 cm. Sedangkan pamor Wos Wutah, gumpalannya cukup rapat, seandainya terpisahpun jaraknya cukup dekat sekitar 1 cm saja.


Pamor Raja Abala Raja dan Pandito Bolo Pandito

Pamor Pendaringan Kebak juga mirip Wos Wutah, tetapi Pendaringan Kebak lebih penuh dan rapat serta nyaris memenuhi seluruh permukaan bilah. Dari bawah sampai ujung bilah dan dari tepi satu ketepi yang lainnya.

Kemudian pamor Adeg, Mrambut dan Ilining Warih. Adeg berupa garis-garis yang tidak terputus dari bagian sor-soran sampai ujung. Sedang Mrambut serupa benar dengan Adeg, tetapi garisnya terputus-putus. Pamor Ilining Warih sama dengan pamor Adeg hanya saja garisnya bercabang dibeberapa tempat. Jadi bedanya kalau garis itu tidak terputus disebut pamor Adeg, kalau terputus disebut Mrambut dan kalau bercabang namanya Ilining Warih.

Dengan demikian bila ada yang mengatakan pamor Adeg Mrambut sebetulnya tidak tepat, karena pamor Adeg ada sendiri dan Mrambut ada sendiri.



Jenis lain yang hampir sama adalah Ujung Gunung, Junjung Drajat, Raja Abala Raja dan Pandito Bolo Pandito. Secara umum keempat pamor itu berupa garis yang menyudut. Bedanya kalau Ujung Gunung, kaki garis sudut itu menerjang bilah. Pada pamor Raja Abala Raja, mirip Ujung Gunung, tetapi garis yang membentuk sudut menyebar diberbagai tempat, dibagian sor-soran, bilah dan ujungnya. Kalau pamor Junjung Drajat, serupa dengan Rojo Abolo Rojo, hanya keseluruhan gambar itu berhenti dibagian tengah bilah dan diatasnya ada pamor lain.

Keempat pamor ini sering sekali dikacaukan orang.

Selain itu, pamor Udan Mas, Segara Wedhi, Sisik Sewu dan Tetesing Warih juga banyak dikacaukan orang, karena pamor Udan Mas lebih popular maka sering pamor Segara Wedi, Sisik Sewu atau Tetesing Warih dinamakan juga Udan Mas.


Agar lebih jelas, perincian Pamor Udan Mas seharusnya : Jumlah lingkaran pusarannya minimal tiga lingkaran, tetapi umumnya ada lima lingkaran, bahkan yang baik (bila dilihat kaca pembesar) ada 8 lingkaran dengan diameter sekitar 5 milimeter, penempatan pamornya bisa teratur seperti kartu domino dan bisa juga tersebar tak beraturan disela sela pamor Wos Wutah.



Pamor Segara Wedhi penampang lingkarannya lebih kecil lagi, sekitar tiga millimeter saja letaknya cenderung mengumpul ditepi bilah dan ditengah bilah umumnya ada pamor Wos Wutah, Pulo Tirto atau Ngulit Semangka atau pamor lainnya.

Kalau Sisik Sewu sedikit lebih kecil dari Segara Wedhi, banyak jumlahnya dan rapat satu sama lainnya diseluruh permukaan bilah. Begitu rapatnya sehingga sering tumpang tindih satu sama lainnya.

Pamor Tetesing Warih, mirip Udan Mas, tetapi jumlah lingkarannya atau pusarnya hanya tiga atau kurang dan kadang bercampur disela pamor Wos Wutah atau Pendaringan Kebak.

SALAH KAPRAH DALAM PENAMAAN PAMOR.

Kesalahan dalam penamaan pamor sering dijumpai diantara pecinta keris, celakanya kesalahan ini sering keterusan dan dianggap sesuatu yang betul sehingga nama asli dari pamor tersebut malah kurang dikenal.

Yang paling sering dikelirukan adalah pamor Adeg, dikenal sebagai pamor Singkir, padahal Singkir seharusnya nama empu, hanya kebetulan saja empu ini banyak membuat pamor Adeg.
Salah kaprah seperti ini banyak terjadi di Jawa Tengah.

               Ron Pakis                  Mayang Mekar                        Ron Genduru

Kesalahan yang mirip dengan itu adalah penamaan pamor dengan sebutan “bulu ayam”. Pamor seperti Ron Genduru, Ron Pakis, Mayang Mekar, Sekar Tebu, Pari Sawuli dan yang mirip itu, semuanya dianggap sama dan disebut pamor “bulu ayam”. Salah kaprah seperti ini banyak terjadi di Jawa Timur.

Salah kaprah lainnya pamor Sedayu, ini salah, karena Sedayu adalah daerah yang banyak membuat keris pada jaman Majapahit dengan empunya yang terkenal Empu Pangeran Sendang Sedayu. Buatannya hanya berpamor sedikit saja dan terkadang tanpa pamor, akibatnya semua yang tanpa pamor atau sedkit sekali pamornya disebut pamor Sedayu.

Keris yang tanpa pamor ini, yang besinya hitam mulus, disebut “tanpa pamor” saja atau “Kelengan”.

BUNGKALAN.


Ini bukan nama pamor tetapi bentuk pamor pada ujung bilah keris atau tombak, pamor apapun apabila pada dekat ujung bilah bercabang dua dan kedua cabang itu menerjang tepi bilah dinamakan pamor Bungkalan. Sepintas seperti lidah ular.

Copyrigh http://www.heritageofjava.com/keris/pamor
posted by Mas One at 4:41 AM 0 comments